Makassar — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Makassar menegaskan penolakan mereka terhadap niat Budi Arie bergabung ke Gerindra. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua DPC, Eric Horas, usai rapat koordinasi bulanan, Jumat (7/11).
Eric menekankan, Gerindra adalah partai terbuka, tetapi siapa pun yang ingin bergabung harus memahami arah perjuangan dan nilai-nilai partai. Tidak cukup hanya karena pernah mendukung figur tertentu, termasuk Prabowo Subianto.
“Partai Gerindra terbuka untuk siapa saja yang memenuhi syarat umum serta memahami arah perjuangan partai. Kalau karena Pak Budi Arie merasa pernah berjuang memenangkan Bapak Prabowo, itu memang kewajiban setiap kader, tetapi tidak cukup hanya di situ,” jelas Eric.
Eric menegaskan, setiap calon kader harus memiliki komitmen jangka panjang dan bukan sekadar ikut momentum politik. Hal ini penting untuk menjaga soliditas dan kepentingan rakyat, serta mencegah konflik internal.
Senada, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Makassar, Kasrudi, menambahkan bahwa partai akan menimbang secara matang sebelum menerima anggota baru.
“Kami tidak ingin dinamika politik personal mengganggu stabilitas dan kekompakan kader di Makassar,” kata Kasrudi.
Sementara itu, Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, menyatakan rencananya untuk bergabung ke Gerindra. Ia mengaku ingin mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dan memperkuat program-program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat.
“Kita berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo agar kepemimpinan beliau lebih solid. Seluruh program strategis pemerintahan harus kita kawal dengan baik,” ujar Budi Arie.
Meski niat Budi Arie sudah jelas, DPC Gerindra Makassar tetap menekankan komitmen perjuangan partai sebagai syarat utama sebelum seseorang diterima menjadi kader. Dikutip dari merdeka.com