Jakarta: Indonesia dan Jepang sepakat memperkuat kerja sama militer antara kedua negara. Hal itu setelah Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) Marsekal Madya TNI Eko Widianto melangsungkan pertemuan dengan pejabat National Park has ïl Institute for Defense Studies (NIDS) dan Joint Staff College (JSC) Jepang, di Tokyo pada 20–25 Oktober 2025.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh beberapa personel Sesko TNI tersebut, dibahas upaya penguatan hubungan kerja sama pertahanan bidang pendidikan antara Sesko TNI dengan NIDS dan JSC Jepang.
Dalam pertemuan yang berlangsung konstruktif dengan pimpinan NIDS dan JSC, Komandan Sesko TNI menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi melalui pertukaran perwira siswa maupun dosen. Terutama, untuk memperluas wawasan strategis dan mengembangkan kompetensi kepemimpinan militer kedua negara.
“Saya berharap kerja sama pendidikan yang selama ini berjalan dapat semakin ditingkatkan melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara para perwira. Kolaborasi ini akan memperkokoh hubungan pertahanan Indonesia dan Jepang sebagai mitra strategis,” kata Madya TNI Eko Widianto dalam siaran keterangannya, Rabu (29/10/2025).
Selanjutnya, Marsekal Madya TNI Eko Widianto dan staf melakukan kunjungan resmi kepada Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung.
Dalam kesempatan ini, KUAI Maria Renata menekankan pentingnya peran kerja sama pertahanan dalam mendukung stabilitas kawasan dan peningkatan kemampuan TNI di masa mendatang.
“Kerja sama militer yang telah terjalin baik antara Indonesia dan Jepang perlu terus ditingkatkan serta dikembangkan demi memperkuat pertahanan nasional dan menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik,” kata ujarnya, didampingi Koordinator Fungsi Politik Titik Nahilal Hamzah, Atase Pertahanan Laksma TNI Hidayaturrahman, dan Asisten Atase Pertahanan Mayor Kav Gita Akbar.
Kunjungan Delegasi Komandan Sesko TNI ini diharapkan semakin memperdalam hubungan persahabatan dan komunikasi strategis antara institusi pertahanan kedua negara. Khususnya, dalam kerangka peningkatan kualitas pendidikan militer yang profesional dan berwawasan global.