Depok – Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho S.H, M.Hum menghadiri apel kesiapan dalam rangka tanggap darurat bencana secara serentak dari tingkat Mabes Polri hingga Polda jajaran.
Apel yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini dilaksanakan di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025).
Dalam arahannya, Kapolri menjelaskan bahwa pihaknya menggelar apel serentak dalam rangka menghadapi aktivitas La Nina dikarenakan cuaca ekstrem akibat puncak hujan deras di tanah air.
“Hari ini kami melaksanakan apel gabungan bersama-sama dengan seluruh personil, bersama rekan-rekan dari TNI, dari Basarnas, BMKG, BNPB untuk mempersiapkan dan mengantisipasi potensi terjadinya gangguan bencana,” kata Kapolri.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa prediksi akan ada peningkatan hujan, khususnya di bulan Oktober sampai dengan Januari, dan tentunya kita harus mempersiapkan kesiapan personil kita untuk mengantisipasi sewaktu-waktu dibutuhkan di lapangan,” sambungnya.
Usai melaksanakan apel gabungan, Kapolri bersama PJU Mabes Polri mengecek kesiapan alat dan juga personel yang biasa dilakukan saat bertugas di lapangan dalam mencari hingga mengevakuasi korban pada ketika terjadi bencana.
“Misalkan tadi kita cek bagaimana kesiapan dapurnya pada saat ada evakuasi ataupun pengungsian, kemudian kesiapan dari peralatan yang digunakan, menaklal mungkin ada yang tertimpa pohon, terjatuh reruntuhan, peralatan yang digunakan untuk melakukan evakuasi berjalan atau tidak,” tutur dia.
“Kemudian apabila ada yang tenggelam, apakah itu di sungai, apakah itu terpleset, kemudian jatuh ke suatu kedalaman, baik yang ada di lembah ataupun di dalam air. pastikan bahwa seluruh peralatan SAR, mulai dari mereka melakukan pencarian sampai dengan penyelamatan, baik secara manual maupun menggunakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan, semuanya dalam kondisi siap,” tambahnya.
Terakhir, ia berharap proses penanganan peristiwa bencana dapat dilakukan dengan kerja-kerja maksimal dalam melakukan evakuasi hingga memberikan pendampingan bagi korban.
“Kita harapkan pada saat menangani proses atau periswa bencana yang terjadi, tentunya kita bisa betul-betul lebih maksimal dengan kerjasama yang baik. Prinsipnya, bagaimana kita bisa bergerak cepat, melakukan pertolongan terhadap masyarakat yang membutuhkan, melakukan evakuasi, dan juga tentunya melakukan langkah-langkah lanjutan terkait dengan apa yang kita dapatkan,” ucapnya.
“Kondisi korban seperti apa, langkah-langkah yang harus kita lakukan seperti apa, mulai dari melaksanakan kegiatan trauma healing sampai dengan bila diperlukan melaksanakan kegiatan di lapangan untuk penyelamatan jiwa, penyelamatan nyawa,” pungkasnya.