Viral di media sosial, mural karya puluhan muralis muda di Kawasan Jalan Gubeng Pojok, Surabaya dirusak oleh orang tak dikenal. Aksi vandalisme ini pun memicu kecaman dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
“Arek-arek (mengerjakan) susahnya seperti itu, divandalisme. Ini saya minta (cari) CCTV, proses sampai dapat, hukumannya jangan ringan-ringan, yang berat sekalian,” tutur Eri dengan nada geram, Rabu (5/11).
Ia mengaku prihatin atas vandalisme di mural kawasan Jalan Gubeng Pojok. Karena bagaimana pun, mural itu dibuat dengan tenaga dan dedikasi tinggi dari para seniman muda Surabaya.
Sebagai tindak lanjut, Eri meminta perangkat daerah (PD) terkait untuk memasang kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi mural, sehingga meminimalkan aksi vandalisme serupa terjadi lagi.
“Nah ini sudah saya minta itu sama teman-teman, kan ada CCTV-nya, diproses lah. Makanya saya berharap, kalau sudah dimural (dengan bagus) jangan dirusak, ini kan fasilitas umum,” sambungnya.
Eri Cahyadi tak segan untuk menempuh jalur hukum apabila pelaku tindakan vandalisme tertangkap. “Saya pidanakan, karena merusak fasilitas umum kan bisa masuk kategori pidana,” tegas orang nomor satu di Surabaya itu.
Ia menjelaskan, ada beberapa titik kamera pengawas di sekitar lokasi mural. Kamera pengawas tersebut akan membantu Satpol PP dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya untuk melacak pelaku.
“Insyaallah ada beberapa (CCTV) tiga atau dua titik. (Pelaku vandalisme) lagi dicari itu sama teman-teman. Saya bilang goleki (cari) sampai ketemu (pelakunya). Karena ini dibangun dengan uang negara, buatnya juga susah,” ucap Eri.
Lebih lanjut, Wali Kota Eri menjelaskan filosofi dari mural di kawasan Jalan Gubeng Pojok. Mural tersebut menggambarkan keberagaman suku, ras, agama, serta keindahan wisata di Kota Pahlawan.
“Jadi beragam agama, beragam suku, sehingga itu menyatukanlah tempat-tempat wisata. Makanya kita harus menjaga Surabaya bareng-bareng. Semoga yang tangannya jahil, dibukakan hatinya biar sadar,” pungkasnya. (*)